Turunnya Penjualan Mobil Bekas di Semarang

Turunnya Penjualan Mobil Bekas di Semarang

Juni 21, 2020 Off By Alvaro Rentcar

Turunnya Penjualan Mobil Bekas di Semarang

Sudah hampir empat bulan sejak kasus pertama korban COVID-19 di negara kita muncul. Dan sejak itu pula, muncul kasus OTG, ODP, PDP, dan Pasien Positif Corona. Kasusnya pun semakin bertambah banyak sehingga banyak desas-desus yang bermunculan di masyarakat yang akibatnya justru menimbulkan kepanikan. Tidak hanya dari segi kesehatan dan sosial saja, pandemi Corona ini juga menghantam perekonomian masyarakat di kota besar seperti di Kota Semarang. Perekonomian yang lesu di Kota Semarang tenyata berimbas juga pada turunnya penjualan mobil bekas di Semarang. Apa sajakah yang menyebabkan turunnya penjualan mobil bekas?

Penyebab Turunnya Penjualan Mobil Bekas

Turunnya Penjualan Mobil Bekas di Semarang

Pandemi COVID-19 ini boleh dikatakan juga menghantam pada berbagai bidang bisnis. Tentu, ini yang menjadi kebingungan masal para pengusaha yang bergerak hampir di semua bidang. COVID-19 membuat kemerosotan tajam pemasukan-pemasukan usaha. Salah satu yang terkena dampaknya adalah bisinis penjualan kendaran, salah satunya adalah penjualan mobil bekas.

Sebelum pandemi Corona, banyak orang yang berburu mobil bekas karena harganya yang semakin terjangkau dengan kantong masyarakat menengah. Akan tetapi, musim Corona mulai menyerang di Indonesia saat ini sehingga Pemerintah harus menerapkan kebijakan untuk mencegah peneyebaran wabah Corona. Salah satu kebijakannya adalah Pemerintah mewajibkan masyarakat hanya untuk beraktivitas di rumah dan lingkungan terdekat saja. Oleh karena itu, kita sekarang tak bisa leluasa bepergian seperti dulu. Bahkan banyak perusahaan terpaksa harus merumahkan karyawannya agar menghemat pengeluaran perusahaan selama pandemi Corona.

Berdasarkan wawancara pribadi dengan teman yang berprofesi sebagai penjual mobil bekas, beliau mengeluhkan tentang penjualannya yang turun drastis. Selama pandemi Corona ini Semarang, sangat sedikit sekali orang yang mau meminang kendaraan apalagi mobil termasuk dalam kisaran harga yang lumayan besar. Hal tersebut dikarenakan perekonomian masyarakat selama pandemi Corona memburuk. Perekonomian sebagian besar orang turun dan bahkan mungkin harus beralih profesi.

Berdasarkan Survei Turunnya Penjualan Mobil Bekas

Salah satu survei situs Marketplace di negara kita juga menyebutkan bahwa banyak orang menunda untuk membeli mobil bekas, menunggu perekonomian membaik. Survei yang meneliti sebanyak 895 responden itu bermula sejak 17 Mei 2020-1 Juni 2020.  Survei ini melibatkan pembeli, dealer, dan penjual pribadi. Selain itu, survei ini menunjukkan bahwa banyak responden yang telah memiliki rencana untuk membeli mobil tahun depan, tentu jika perekonomian membaik.

Bila kita telaah dari kacamata awam pun, tentu daya beli masyarakat berkurang akibat berbagai bisnis dihantam oleh pandemi ini. Juga semakin banyaknya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang ada di berbagai perusahaan di Indonesia. Pemasukan yang semakin sulit ini tentu berimbas pada daya beli masyarakat yang merosot. Apalagi memang, banyak pakar pangan yang menyarankan untuk berhemat pada tahun penuh wabah ini. Kita memang berharap pandemi segera berakhir, namun apabila pandemi masih ada dan sewaktu-waktu ekonomi benar-benar memburuk, kita masih memiliki simpanan finansial.

Oleh karena itu bisa kita mengerti pula mengapa penjualan mobil bekas juga mengalami kemerosotan tajam pada tahun pandemi ini.  Dan seiring berjalannya waktu, karena penerapan kebiasan baru ini banyak pengamat yang optimis tentang ekonomi yang makin membaik.

Selain itu 60 % responden mengungkapkan bahwa perbaikan ekonomi akan terjadi setelah tiga bulan kedepan. Dan diharapkan penjualan otomotif dalam hal ini penjualan mobil bekas juga bisa membaik dalam waktu yang tidak tidak lama ini.